Selasa, 19 Oktober 2010

OSIS SMP N 1 PEKALONGAN UKIR SEJARAH BARU

Tiga Kandidat Ketua OSIS Foto bareng Kepala Sekolah  dan panitia

Kepala Sekolah Hadi Purwanto,S.Pd mencelupkan ke tinta


Kartu suara dari siswa - siswi masuk di kotak suara
Ayo contreng pilihanmu...

Inilah 3 kandidat Ketua OSIS diiringi para pemilih

Tiga Calon Ketua OSIS 2010/2011


Yusril menangkan pemilu OSIS
Tahun-tahun sebelumnya, OSIS SMP N 1 Pekalongan selalu dipimpin oleh seorang ketua OSIS dari kelas VIII. Tetapi pada tahun pelajaran 2010/2011 ini ada babak baru yang terukir. Siswa kelas VII berhasil menangkan pemilu OSIS yang digelar tanggal 18 Oktober 2010 lalu. Adalah Muhammad Yusril Amri, siswa kelas VII F menggungguli suara dari dua kandidat calon ketua OSIS lainnya. Mereka yang jumlah suaranya  dapat diungguli  oleh Yusril adalah Ardi Natakusuma Sanjaya dari kelas VIII A dan Asri Pangestika Lutfiani dari kelas VIII B. Perolehan suara menurut urutan tertinggi sebagai berikut 183, 169, dan 112. Dengan hasil pemilu OSIS demikian maka Yusril ditetapkan menjadi ketua OSIS periode 2010/2011.

Hanya perlu disayangkan. Ternyata pemilu yang digelar di sekolah pun tidak beda dengan pemilu pada umumnya yang diwarnai banyaknya suara rusak.Ada 94 suara dinyatakan rusak karena mencontreng lebih dari satu kali, mencontreng seluruh kandidat, mencorat-coret kertas suara, dan ada pula yang membiarkan surat suara tetap utuh. Padahal sebelumnya telah ada penjelasan teknis untuk pencontrengan yang syah oleh Ibu Musriyatun, S.Pd. selaku urusan kesiswaan.

Kegiatan pemilu OSIS merupakan puncak rangkaian setelah beberapa waktu lalu para kandidat tergodog dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan. Ibu Surani, S.Si. selaku ketua panitia pemilu tahun ini menyatakan plong dengan terselenggarakannya pemilu secara tertib. 

Kegiatan pemilu OSIS merupakan wujud pelaksanaan demokrasi di sekolah. Sebelumnya pemilu diawali dengan kegiatan upacara pembukaan yang pembinanya langsung oleh kepala SMP N 1 Pekalongan Bapak Hadi Purwanto, S.Pd. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan paparan program oleh masing-masing kandidat untuk meraih simpati siswa. Baru setelah pemaparan program selesai, kelas demi kelas secara bergiliran menuju aula untuk memberikan suaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar